Powered By Blogger

Thursday 17 May 2012

PESANAN BUAT SANG KEKASIH


Ku subur ilham
Merentasi kelam
Melintas detik
Tanpa perasan
Mencari, memunggah, mengecar
Saat berbalam

Wahai tujuh petala langit.
Runtuhkanlah rintisan ilham
Buat ku selitkan di warkah usang
Menarikan bait kepuitisan
Melenggok cantik bersusun lentik
Menghimpun irama nan menarik

Buat tatapan kekasih terakhir
Bagi memecar titisan jernih
Biar dingat hingga ke akhir
Kasih yang meramas mencarik robek
Dek irama yang kau calit…

MERCU KEJAYAAN


Masa
yang telah tinggalkan kita
dengan jangka waktunya yang tidak terjangka
melalui detik demi detik, minit demi minit serta jam demi jam yang keseterusnya
hingga melalui waktu2 yang tidak berdaya kita jangakau
melewati hari demi hari,
bulan demi bulan
tahun demi tahun…
akhirnya kita terbabas.
Masa,
Deraslah mengikut detiknya
Mengalun dengan langkah
Berpaksi pada apa yang dicita-cita
Serta berpijak di bumi yang nyata
Bagi memenuhi kehendak yang dicipta
Masa…
Jangan ketinggalan, tidak juga ke depan.
Biarlah kita seiringan
Melangkaui suatu yang ditetapkan
Sambil berpegangan tangan
Menuju ke mercu kejayaan

BAYU….SAMPAIKAN PESAN…


Bulan,
sinarkanlah cahaya terangmu
pagarilah diriku
lingkungilah tubuhku
agar aku selesa di pelukanmu
Bayu..
eluslah rambutku
sapalah kulit tubuhku
balutilah keseluruh jiwa ragaku
agar hati ini tenang semula

malam yang dingin,
dipagari bulan  yang bercahaya
ku titipkan pesanan bahasa angin
sampaikanlah salamku padanya
salam kasih sayang ku yang tidak terhingga

C.I.N.T.A

                                                 
Cinta….
Itulah keagungan rasa anugerah dari ALLAH TAALA…
Ia bukan sengaja diada-ada.
Dan hadirnya jua bukan dipinta
Ia terbit dengan sekelip mata
Debar yang dirasa hampir memecah rongga dada…
AKU CINTA PADAMU
Bukan susah untuk melunaskannya…
Namun aku tidak berdaya
Mengenangkan aku hanyalah seorang wanita…
CINTA….
Mengapa begitu sukar untuk kau luahkannya?
Mengapa aku jua yang harus mula?
Ingin sekali aku mempersembahkan rasa
Tetapi aku tidak berdaya
Risau dirimu menganggap ia hanya perasaan di jiwa
Yang tidak punya rasa apa-apa
Lalu kau menolak dengan nyata,
Serta meninggalkanku tanpa mengucapkan apa-apa…

TEMAN


Teman,
Andai esok hari aku sudah tiada
Kau berdoalah buat diriku agar diri ini aman berada di sana
Pertemuan kita baru bermula
Namun ku rasakan ia sudah begitu lama
Serasi bersama, itulah jalinan di antara kita
Usah dinilai apakah statusnya
Kerana sesungguhnya kita adalah seagama,
Yang dianugerahkan cebisan rasa.
Tidak salah kita berkongsi apa yang baik buat diri kita.
Asalkan ia tidak menyalahi agama.

HATI


Hati,
Tersembunyi suatu rahsia
Yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata.
Melorek pelangi yang tidak ku pinta.
Membakar rentung ke seluruh tubuh dan urat darah
Tinggal debu bertebaran di sepelosok ruang tersembunyi
Desah nafas yang diraih, umpama menjalar ke bara api
Bukan ini yang kuingini namun ia tetap terjadi.
Ya Allah...ya Azali...
ku pohon pada Mu... kasihanilah diriku ini.
Perteguhkan diri ini untuk mengharung dunia yang luas ini.
Sesungguhnya aku ini insan kerdil yang tidak punya kekuatan diri
Tidak mampu berdiri dengan sendiri....
tidak mampu menghindar sesuatu yang tidak diingini
Itulah namanya manusia
Tidak lekang dari sebarang rasa
Kasih, sayang, cinta
Digubah membentuk irama di dalam dada
Sekaligus memporak perandakan
 setiap zarah yang mengalir dengan sempurna
merentap urat darah yang beratur sama
menyejat kesempurnaan yang ada
hingga menyesakkan ronga dada.
Cuma pada Dia kita berserah
Dengan titipan sekalung doa
Agar tidak pertaruhkan rasa
Pada insan yang telah tiada…

CINTA

Cinta...tidak semestinya bersatu....
itu semua cuma lagu
 yang mengacau bilaukan perasaan di kalbu...
lorekan rasa yang menyapu meraut ruang kalbu
 sesungguhnya mampu meresahkan jiwa raga.
 Biarkanlah... biarkanlah ia berlalu.
 Itu semua bukan yang dipinta.
 Namun itulah yang seharusnya...
kerana Tuhan itu maha mengetahui
apakah baik dan buruknya
selama kita bernafas di atas muka dunia...



SEINDAH WAJAH SELEMBUT PEKERTI


Seindah wajah selembut pekerti
Besusun indah di dalam diri
Membentuk jati dan peribadi
Lahir dari hati yang murni
Agar dipandang terpancar seri.

Indah diri bukan di wajah
Ia meliputi kesemua perkara
Kelembutan berbicara dan tidak juah
Itulah aspek yang perlu ada
Agar disayang dan dikasihi semua

Manis bicara indah bahasa
Olahan tercipta seorang manusia
Lembut gemalai suara menyapa
Bersusun irama bersama kata
Menampilkan diri nampak indah

Senyuman memekar di ruang wajah
Begitu pesona bila diterima
Panahan mata turut berbicara
Menghantar rasa yang indah-indah
Itulah dia keindahan nan sempurna….

Seulas diukir di bibir merah
Lirik pandangan tajam menikam
Wajah bercahaya pancaran aura
Terbias merata di ruangan muka

DIRIMU ITU

DIRIMU ITU

Dirimu itu,
Memasak pandangan menyalur ke hati
Mengganggu merawan ruangan tersimpan
Mengacau bilau tidak terhenti
Dengan raut wajah yang memukau

Bibirmu itu
Berselit senyum mendebar di dada
Sesak nafas tersekat suara
Berkocak deras setiap zarah
Dek tenungan menyilau mata

Wajahmu itu,
Terserlah aura yang tidak terhingga
membuatku rebah ke tanah
mengebas wajahku tak keruan rasanya
tikaman pandangan menusuk ke sukma